Senin, 18 Februari 2013


             
              Menjelang  memasuki usia sekolah, orangtua  pasti ingin mencarikan sekolah yang cocok untuk anaknya.  Dari segi jarak, tempat sekolah tidak dari jauh dari rumah, dari segi mutu, ingin sekolah yang berprestasi.   Namun yang paling penting untuk dipertimbangkan dan justru luput dari perhatian orang tua adalah “apakah anak siap untuk sekolah?”. Kesuksesan anak menjalani kehidupan sekolah sangat berperan dalam membentuk kepercayaan diri anak sehingga keputusan untuk menyekolahkan anak perlu dipertimbangkan secara matang.

                Kondisi dan pola interasi sosial di sekolah berbeda dengan di rumah. Beberapa faktor sosial, emosional, motor dan kognitif perlu dipertimbangkan ketika menilai apakah anak siap untuk sekolah.

                Kemampuan untuk menguasai pengalaman baru. Anak yang mampu memadukan pengalaman baru dengan pengalaman lampau diharapkan untuk mudah beradaptasi. Sedangkan anak yang canggung dan mudah panik kemungkinan akan sulit mengalami menghadapi situasi sekolah.

                Cukupkah bekalnya? Anak perlu dikenalkan dengan kebiasaan-kebiasaan sekolah seperti membaca buku, menunggu giliran, mematuhi instruksi lisan, dan bersosialisasi dengan teman seusia
.
                Apakah anak sudah bisa lepas dari pengasuh? Anak harus dapat mengurangi ketergantungan terhadap pengasuh dan mandiri dalam aktivitas sehari-hari (makan,minum,berganti berpakaian, ke kamar kecil).

                Bagaimana kemampuan anak mengontrol diri dan bersosialisasi?  Anak harus mampu duduk tanpa mengganggu anak lain. Tentang mendengarkan selama waktu tertentu dan mematuhi instruksi yang disampaikan dari jarak jauh di ruangan yang ramai.

                Apakah anak memiliki gangguan perkembangan?  Masalah belajar,keterlambatan bicara, serta masalah koordinasi sensorik dapat menimbulkan kesulitan  pada anak di sekolah regular. Anak dengan masalah demikian sebaiknya tidak diminta untuk menunda sekolah justru sebaliknya mereka adalah anak berkebutuhan khusus yang akan sangat terbantu dengan program pendidikan khusus sesuai dengan masalah perkembangannya.


Taman kanan                                                  Di SD Kelas 1
Mengetahui nama-nama warna                          Mengenal huruf besar dan huruf kecil
Berhitung sampai  10                                         Mengenal angka sampai 10
Menceritakan kembali suatu cerita                     Menuliskan huruf dan angka
Bermain kerja sama dengan teman2                  Mengingat berat, panjang dan volume
Mengenal  huruf-huruf cetak                              Mengetahui alamat dan tanggal lahirnya
Menggambar orang                                           Membaca kata kata sederhana
Menuliskan nama                                               Bekerja sama dalam kelompok

  
                Saat ini sekolah menentukan batasan tanggal lahir atau usia tertentu untuk diperbolehkan masuk sekolah hingga sebagian anak terpaksa menunda masuk sekolah dasar karena usianya belum genap. Orangtua harus mempertimbangkan secara masak apakah anak sudah memiliki bekal yang cukup untuk siap bersekolah. Jika anak mengalami masalah belajar yang serius di sekolah, penting untuk segera menyadari kesalahan penempatan anak di sekolah, dibandingkan anak terus dipaksa mengikuti sekolah dengan harapan akan dapat menyusul ketertinggalannya.  Lebih mudah bagi anak untuk mengulang sekolah dasar kelas 1 dibandingkan harus mengulang kelas 4 ketika timbul masalah belajar yang lebih serius.

1 komentar :

  1. salam kenal,

    kalau mau masuk tk itu harus sudah bisa nulis nama sama gambar orang ya? 2 poin ini yg blm dikuasai anakku.... krn pegang pensil aja msh blm sempurna (aku bikinin pencil grip untuk membantu mendapatkan genggaman pensil yang benar)

    trims

    BalasHapus