Kamis, 21 Februari 2013



           Apa yang terjadi dengan bayi Dera?   Apa yang terjadi dengan pasien yang membludak?  Telah diketahui publik bahwa bayi Dera harus meninggal setelah berkeliling ke rumah sakit rujukan sebanyak 8 kali tanpa diterima meskipun alasannya karena rumah sakit tak memiliki NICU.   Tetapi ada kasus lain yaitu pasien-pasien di  RS Tarakan yang harus datang pukul 2 pagi dan baru mendapat nomer urut pada jam 5 pagi dengan nomer urut 500 an.  Sungguh usaha yang melelahkan, apalagi pasien yang dalam kondisi sakit, berjam-jam harus menunggu untuk mendapat nomer urut. Belum lagi  menunggu periksa dan ketika harus mengambil obat pun katanya  sering kehabisan.

            Kartu Sehat memang program unggulan dari Jokowi.  Diterbitkan pada tanggal 10 Nopember 2012  Tujuan  diterbitkan Kartu Sehat adalah bagi warga yang miskin atau tak mampu sehingga mereka dapat berobat dengan gratis di Puskesmas dan rawat inap di Rumah Sakit Umum kelas 3. Sasaran dari Kartu Sehat 4,7 juta rakyat miskin atau 50 % warga Ibu Kota.   Pada periode Nopember-Desember telah diterbitkan sebanyak 3000 Kartu .  Pemprov DKI telah menggandeng pihak manjemen melalui Jamkesra, untuk sistem melalui RSCP dan tenaga medis oleh Fakultas Kedokteran UI.     Disiapkan sebanyak 6818 tempat tidur untuk peserta Kartu Sehat di 92 RS penyedia layanan Kartu Sehat.  4,052 tempat tidur di RS Pemerintah dan 2,766 tempat tidur di RS Swasta. Intensive Care unit yang melayani Kartu Shat adalah 92.

            Mengingat besarnya target atau sasaran dari Kartu Sehat, apakah Pemprov DKI sudah memetakan bagaimana pelaksanaan secara manajemen maupun sistem.    Ketika  Kartu Sehat belum mencapai target pun, katakan baru dikeluarkan sebanyak 3000 , begitu banyak masalah yang timbul. Contohnya adalah kasus-kasus yang terjadi diatas.

            Bagaimana menyikapi atau menanggulangi permasalahan yang timbul?   Bukan hanya kesiapan dari  penerbitan kartu sehat saja, tetapi harus disiapkan dulu secara matang semua  manajemen dan sistem. Jangan membagikan kartu tanpa persiapan dari manajemen dan sistem yang matang.  

Apakah jumlah Rumah Sakit sebanyak 92 itu betul-betul telah memenuhi  kapasitas sebesar target pasien yang akan diterima.  Sebagai contoh ketika kartu sehat sudah mencapai 3000,  apakah benar dari 92 Rumah sakit itu sudah tersedia 3000 tempat tidur dan apakah merata untuk seluruh rumah sakit.    Jika  kerja-sama Rumah sakit yang ditunjuk (92) itu tak bisa menyediakan tempat tidur untuk kelas 3 , atau dalam hitungan disebutkan 20% dari jumlah seluruh tempat tidur, apakah sanksi yang harus diberikan kepada Rumah Sakit itu atau apakah  Pemprov DKI bersedia memberikan dana alokasi untuk tambahan

1.     Sistem yang bagus untuk pasien yang berobat:   mendata maximum pasien dapat diterima di suatu rumah sakit .  Jika melebih harus dirujuk di rumah sakit yang mana dan bagaimana caranya.
2.     Sistem  on line untuk semua rumah sakit rujukan informasi jumlah tempat tidur yang tersedia.  Hal ini penting jangan sampai terjadi penolakan dengan alasan penuh. 
3.     Sistem on line untuk semua ruma sakit rujukan:  informasi dimana dan kemana pasien harus pergi jika dia sudah sampai ke rumah sakit yang tak bisa menerima karena alasan penuh.
4.    Perlengkapan apa saja yang dimiliki masing-masing rumah sakit juga harus dipersiapkan dan jika memang terbatas harus ada informasinya.

Tenaga medis bukan hanya bekerja sama dengan Universitas Kedokteran saja, tetapi diharapkan ada tambahan tenaga medis seperti suster, administrasi dan apoteker.  Makin banyak jumlah pasien makin banyak tenaga yang dibutuhkan

Semoga  program Kartu Sehat ini akan tetap menjadi pilihan rakyat .   Tidak membuatnya jera dan tak membuat mereka semakin sakit.

Berikut adalah daftar rumah sakit  penerima Kartu Sehat:
Jakarta Selatan: RS Fatmawati, RS Marinir Cilandak, RS Pusat Pertamina, RS Jakarta, RS Agung, RS Setia Mitra, RS Zahirah, RS dr Suyoto, RS Bhayangkara Selapa Polri, RSIA Budi Jaya, Jakarta Medical Center II, Klinik Hermodialisa Cipta Husada, Jakarta Kidney Center.
Jakarta Timur: RS Persahabatan, RS Kesdam Jaya Cijantung, RS Polri Sukanto, RS Pusdikkes, RSPAU Antariksa, RSUD Pasar Rebo, RSUD Budi Asih, RS Haji, RS Harapan Bunda, RS UKI Cawang, RS Harum, RS Islam Jakarta Timur, RS Harapan Jayakarta, RS Kartika Pulomas, RS Mediros, RS Rawamangun, RS Bunga Rampai, RSKO Cibubur, RS Duren Sawit, Yayasan Ginjal Diatrans, RSIA Hermina Jatinegara, RSIA Bunda Aliyah, RSIA Resti Mulia.
Jakarta Pusat: RS Cipto Mangunkusumo, RSAL Mintoharjo, RSPAD Gatot Subroto, RS Moh. Ridwan Meureksa, RSUD Tarakan, RS Pertamina Jaya, RS Kramat 128, RS MH Thamrin, RS Saint Carolus, RS PGI Cikini, RS Islam Jakarta, RS Husada, RS Menteng Mitra Afia, RSB Budi Kemuliaan, Klinik Hemodialisa Tidore.
Jakarta Utara: RSUD Koja, RS Pelabuhan Jakarta, RS Atmajaya, RS Satya Negara, RS Sukmul Sisma Medika, RS Islam Jakarta Utara, RS Port Medical Center, RSPI Prof. Sulianti Saroso, RSIA Hermina Podomoro, RS Mulia Sari, Klinik Hemodialisa Lions.
Jakarta Barat: RS Pelni, RS Puri Mandiri Kedoya, RS Sumber Waras, RS Bakti Mulia, RS Patria IKKT, RS Medika Permata Hijau, RSUD Cengkareng, RSKB Cinta Kasih Tzu Chi, RSJ Jakarta, RS Kanker Dharmais, RSAB Harapan Kita, RS Jantung Harapan Kita.
Luar Jakarta: RSU Tangerang, RSJ Bogor, RS Kusta Sitanala Tangerang.

0 komentar :

Posting Komentar